Kita Seperti Pelangi

Pelangi merupakan suatu peristiwa dimana pembiasan cahaya matahari oleh hujan, mungkin orang seluruh dunia pernah menyaksikan langsung ciptaan Sang Kuasa satu ini. Tak terhitung pula banyaknya orang menyukai pelangi. Dari anak kecil hingga orang tua sangat menikmati kala memandang lukisan alam. Saya akan sedikit menuangkan sedikit cerita yang menjadi bagian dari hidup saya. Saya ibaratkan suatu itu adalah sebuah pelangi dan beserta bagian-bagian yang bisa mejadikan terciptanya pelangi. 1348738344Kerala Rainbow Scenery
“Saya pernah bersama pelangi di padang rerumputan basah akibat tetesan hujan dari langit, dimana sekitarnya dikelilingi bukit hijau dibiaskan oleh sinar matahari di sudut 45 derajat yang menunjukkan pancaran warna hijau, ternyata memandang pelangi ketika mentari bersinar bersama hujan sangatlah indah, sungguh lukisan Sang Maha Pencipta yang sangat indah. Ketika saya menikmati pelangi saya harus mengetahui akibat daripada melihat pelangi, yakni basah karena hujan. Tanpa ragu saya bisa menyatakan pelangi itu sangat indah dan saya tidak meragukan itu, udara sejuk menyelimuti tiap pori-pori kulit di tubuh ini. Tidak hanya merasakan dan melihat keindahan pelangi, namun saya juga pernah sakit ketika melihat pelangi bersama hujan. Keindahan pelangi akan pudar ketika salah satu warna akan hilang, karena pelangi ada karena adanya warna yang berbeda, sesuatu yang tak sama dan bersinergi untuk menciptakan sesuatu yang bisa dinikmati hasilnya bagi umat manusia…”

“…mungkin sudah direncanakanNya pelangi itu hanya dinikmati oleh makhluk didalam bumi. Saya terdiam ketika memandang pelangi, melihat disekitar dan langit disekitar yang berwarna abu-abu. Butuh kesabaran ketika menanti pelangi muncul dan ketika pelangi itu menampakkan keanggunannya mata dan tubuh ini akan bisa melihat dan merasakan keindahan serta kesejukkan udara yang menerpa kulitku. Ketika saya terdiam, saya berucap lirih membisikkan kepada udara yang sejuk, apakah pelangi itu tetap ada tanpa satu warna diantaranya? Apakah umat manusia akan tetap menikmati indahnya pelangi? Dan pelangi itu akan tetap indah tanpa satu warna diantaranya? Mungkin saya membatinkan perkataan saya dalam hati, jawaban itu akan terjawab ketika semuanya sudah berubah dan terjadi. Hujanpun kian lama kian lelah untuk membasahi bumi yang membuat rerumputan yang saya telah saya tandai dengan telapak kaki saya menjadi diam tanpa ada gerakan akibat sentuhan hujan…”
“…mungkin secara bersamaan dengan itu, saya akan pergi meninggalkan pelangi meski pelangi ada walaupun cuma menampilkan warna tipis dilangit. Saya melihat disekitar, hujan mulai berhenti namun disamping penampakan pelangi muncul barisan awan pekat yang mendominasi sekitar awan dan pemandangan itu. Saatnya saya pulang dan menikmati awan yang pekat dilangit dimana saya bisa melewati awan pekat tanpa pelangi dilangitNya. Saya tahu dan saya yakin setelah ada pelangi di langit, cuaca akan selalu cerah.”

Ini adalah sebuah catatan dimana saya merasakan kebersamaan bersama JCI Chapter Malang beserta isinya. Saya mendapatkan banyak hal dan mengetahui banyak hal. Meski Kita berbeda kita sudah memberikan manfaat bagi sekitar kita. Ya, kita seperti Pelangi memberikan keindahannya terhadap semua isi yang ada di bumi. Vivere JCI Chapter Malang!!!

Tinggalkan komentar